Jumaat, 30 Januari 2009

dusta

dusta..

kenapa dusta cinta?
dulu bilang cinta
sekarang bilang hina
dan akhir semuanya kau buat sirna

aku selalu begini dan terus begini
selalu saja memandangi cahaya pelangi
apakah cahaya pelangi itu indah
namun aku sendiri selalu bersedih

air mata aku jadikan tinta
hatiku aku jadikan kertas
hanya itu aku bisa tersenyum
hanya dengan itu aku bisa bahagia

ah sudahlah lupakan semuanya
anggap saja semuanya jadi pengalaman hidup
pengalaman untuk setiap langkah kakiku

kasih itu tiada penghujungnya

kekasik,mengertilah dikau ada sekelimut rindu
biarpun tiada dikau tahu
sering diri dalam kerinduan
mengapa cinta hati milikmu

kerana kasih diberi bukan sedikit
kasih yang ada untuk dikau bertakha disinggahsana
namun,cinta memerlukan pengorbanan
walau tahu akan kehilangan
tiada dari alpa pada kenyataan

takdir-nya,sudah tertulis buat kita
hanya seketika mengisi bahagia
itu jua anugerah-nya
kerana insan biasa,terleka dan terlena

kasih itu tiada penghujungnya
walau tamat riwayat hidup ini..
walau dihempas badai gelora
cinta tetap hadir..


ingin bersamamu

pernahkah kau mencoba berusaha
tuk merasa apa yang ku rasa
aku ingin meraih sebuah bintang
tetapi inilah yang terjadi

aku hanya dapat bermimpi
memimpikan hal yang tak bisa ku gapai
ingin aku agar kau mengetahui
apa yang ingin ku utarakan

aku ingin bersamamu..
aku ingin bersamamu..

mungkin kita tidak terlalu saling mengenali..
tetapi dalam hal ini,biarkan waktu yang berbicara
jika kamu percaya apa yang telah ku lakukan selama ini..
ku harap kau dapat memakluminya..

bidadari malam

dalam heningku menunggu
sejauh fikirku mencari
bunga tidur dalam rindu
dalam dakapan suara hati

bidadari malam
hembuskan nafas cintamu
membasah sayap-sayap patah
suarakan cinta janji suci

bidadari malam
akankah kau terbang malam ini
membawa kasih dan doa
pada sang pemburu dinia

bisikku keluhanmu
bidadari malam
sayap patah

jejak langkah bidadari

pijak kaku kau dipantai
jejak basi bisu ditelan ombak
sang bayu perlahan berontak
hentak kaki melangkah santai

langit merah merekah padam
sang surya jauh ditelan samudera
sejauh pandang menjelang malam
diam kaku tak bersuara

dihujung horizan mengucap janji
santun kata merangkai puji
mulut bersumpah memohon doa
doa sang indan penikmat dunia

jejak kaki kali ditelan ombak
dihujung horizan sang surya padam
wahai sang pencipta alam
bawalah langkahku tanpa jejak

dihujung horizon sang surya padam

senandung cinta kupu kupu

dulu beku!
sayap-sayap yang kaku & lemah..
kabarku?!dulu sepi & hanya suara hati
tersedu sendirian,kadang tak peduli!
pada rintih hati yang mengadu pada salju & pohon mati!

aku berjalan merunduk
bergesek daun-daun berselerak pilu!
mencari tawa & sanggih senyuman ditaman-taman bisu..

kaki,terluka & berdarah..
seabad bersama sunyi!
dan sebelum mati,biasan kehanangatan,
cairkan bau hampaan..
ah kaulah musin semiku..
nafas-nafas dirindukan kupu-kupu

cinta atau luka

kau selalu katakan cinta
namun yang kau beri hanyalah luka
entah apa sebenarnya yang kau mahu
cinta atau luka
kau selalu berkata "aku mencintaimu"
namun mengapa perit yang kau berikan padaku
sudahlah
semua nampak sedarhana
kata saja luka
lalu semuanya terbuka